Prokrastinasi VS Produktivitas
Sebagai pelajar, tugas sekolah dan ujian semester merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan. Bahkan Sobat IPM juga pasti pernah merasakan masa-masa ketika banyak tugas menumpuk, ujian semester kian mendekat, sehingga tidak ada waktu lagi yang tersisa untuk menyelesaikannya. Sebenarnya mungkin bukan banyaknya tugas atau dekatnya ujian yang menjadi permasalahan, melainkan habit/kebiasaan Prokrastinasi Sobat IPM. Wait a minute.. apa itu Prokrastinasi?
Mengenal Prokrastinasi
Kata prokrastinasi berasal dari bahasa Latin, yaitu procrastination. Pro berarti mendorong maju atau menunda pekerjaan atau tugas yang sering dilakukan oleh banyak orang. bergerak maju, sedangkan crastinus berarti keputusan hari esok. Prokrastinasi adalah kebiasaan
Secara umum, prokrastinasi adalah kebiasaan yang sering dianggap sebagai bentuk kegagalan manajemen waktu dan mendisiplinkan diri. Kendati demikian, sebagian individu mengulangi perbuatan ini karena masih merasa aman dengan sisa waktu yang ada, sehingga memilih untuk menghindarinya dan melakukan hal lain terlebih dahulu.
Penyebab Prokrastinasi
1. Perfeksionis
Siapa disini yang selalu pengen hasil kerjanya perfect, gada satupun kesalahan? Kalo Sobat IPM merasa seperti itu, bisa jadi Sobat IPM termasuk perfeksionis loh.
Seseorang yang bersifat perfeksionis biasanya ingin memperoleh hasil kerja yang sempurna, sehingga membuatnya cenderung memperhatikan hal-hal kecil yang tidak bermakna dan menyiapkan terlalu banyak rencana.
Sikap tersebut bisa berdampak negatif karena dapat membuat seseorang rentan merasa frustrasi ketika rencana dan harapannya tidak terealisasi dengan baik. Karena kefrustasiannya itulah, seorang perfeksionis menunda tugas mereka hingga menit terakhir atau bahkan tidak menyelesaikannya.
2. Takut Gagal
Sobat IPM mungkin menunda atau menghindari tugas karena takut bahwa apa yang dikerjakan tidak akan memenuhi harapan diri sendiri dan orang lain. Ketakutan ini dapat mengakibatkan self-talk negatif dan kurangnya kepercayaan diri, yang selanjutnya dapat memicu prokrastinasi.
3. Kurang Fokus
Ketika Sobat IPM berjuang untuk berkonsentrasi, pikiran dapat dengan mudah terganggu oleh hal-hal di sekitar seperti media sosial atau notifikasi handphone. Hal ini membuat Sobat IPM sulit untuk tetap berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas secara efisien.
Selain itu, kurangnya fokus juga bisa menjadi gejala kondisi kesehatan mental yang mendasari seperti kecemasan atau ADHD, yang selanjutnya dapat berkontribusi pada prokrastinasi.
4. Gangguan Mental
Kondisi mental seseorang juga menjadi salah satu penyebab prokrastinasi. Gangguan pada mental seseorang dapat memengaruhi motivasi dan mood nya untuk menyelesaikan sesuatu. Beberapa gangguan mental yang umumnya dapat memicu prokrastinasi antara lain Depresi, Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Dampak Prokrastinasi
Sobat IPM harus waspada karena prokrastinasi dapat berdampak negatif, seperti:
- Stres dan gangguan mental
- Kualitas hasil kerja menurun
- Prestasi akademis terganggu
- Panik dan terburu-buru menyelesaikan tugas
- masalah profesionalisme
- memengaruhi hubungan sosial.
Produktif, Solusi Prokrastinasi
Produktivitas adalah solusi dari prokrastinasi. Menjadi produktif bukan berarti Sobat IPM belajar terus-menerus setiap waktu, akan tetapi bagaimana memanfaatkan waktu se-efisien mungkin sehingga seimbangnya waktu antara belajar, istirahat, dan aktivitas lainnya.
Intinya, prokrastinasi adalah perilaku yang dapat diatasi dengan meningkatkan motivasi dan mengelola waktu dengan baik. Adapun Sobat IPM dapat mengatasi prokrastinasi dengan cara-cara berikut:
1. Daftar Tugas Prioritas
Cara pertama, Sobat IPM dapat mencatat terlebih dahulu seluruh tugas yang perlu dilakukan. Urutkan tugas sesuai prioritas, mulai dari tenggat waktu penyelesaian, tingkat kepentingan, hingga level kesulitan tugas. Sobat IPM juga dapat menggunakan Teknik Eisenhower Matrix untuk pengelompokkan tugas.
Untuk membantu cara ini, Sobat IPM bisa membuat daftar tugas di dekat tempat belajar, seperti di meja belajar, dinding, sticky notes di laptop, atau tempat lainnya.
2. Lingkungan Belajar yang Kondusif
Sebelum belajar atau mengerjakan tugas, Sobat IPM bisa membuat lingkungan tempat belajar lebih nyaman dengan menjauhkan hal-hal yang dapat mendistraksi fokus seperti handphone, game, atau televisi. Lingkungan yang nyaman akan lebih mendukung semangat dan motivasi untuk belajar.
3. Manajemen Waktu
Manajemen waktu yang baik dapat mencegah perilaku prokrastinasi. Caranya Sobat IPM dapat menyelesaikan tugas 2-3 hari sebelum deadline tiba. Cara tersebut dapat mencegah stres dan meningkatkan kualitas hasil tugas.
Apabila kesulitan dalam mengatur waktu, Sobat IPM dapat menggunakan timer atau aplikasi manajemen waktu untuk membagi waktu antara belajar dan istirahat.
Selain dengan bantuan alat, Sobat IPM dapat menerapkan Teknik Pomodoro untuk menjaga fokus tanpa merasa lelah. Umumnya dilakukan dengan mengerjakan tugas selama 25 menit, kemudian beristirahat 5 menit dan lanjut mengerjakan tugas selama 25 menit kembali.
4. Menyicil Tugas
Alih-alih mengerjakan seluruh tugas dalam satu waktu, pecahlah tugas besar menjadi tugas-tugas kecil yang mudah dikerjakan. Cara ini mencegah banyaknya tugas yang menumpuk dalam satu waktu.
Tentukan pula target-target sederhana dari tugas kecil yang dikerjakan. Contohnya : Belajar untuk Ujian Akhir Semester, Sobat IPM dapat menargetkan mempelajari 1 bab materi per harinya.
5. Self-Reward
Cara yang mungkin paling disukai Sobat IPM nih, dengan mengapresiasi diri. Seusai mengerjakan tugas atau belajar, Sobat IPM bisa memberikan hadiah kecil kepada diri sendiri, mulai dari snack, bermain game, menonton film favorit, rebahan, dan bentuk apresiasi lainnya.
Prokrastinasi adalah kebiasaan yang dapat diubah dengan strategi yang tepat dan kemauan yang kuat. Langkah pertama untuk mengalahkan prokrastinasi adalah memulai dari sekarang dan dari hal kecil. Yuk, memulai menjadi pelajar produktif anti prokrastinasi.